Sabtu, 26 Desember 2009
apa yang dilakukan mereka tidak ada hubungannya dengan kita

mereka tidak bertindak atas kebutuhan kita

mereka itu serigala tak bermoral yang sok etis

mereka tidak berbicara untuk kita

apa kita tidak sadar akan hal itu?. sudah lama kita tidak sadar

candu politik telah mengambangkan pikiran kita

kita tidak lagi berani secara bebas untuk bertanya

mereka tidak ingin kita mati namun tidak ingin kita hidup

kita selalu dijanjikan hal yang absurd, data statistik selalu menjadi andalan mereka

tipu daya, dan daya menipu adalah bakat mereka, bahasa tubuh mereka memperdaya kita

mereka tidak ingin kita berpikir, kuat, dan percaya diri

agar kita dengan gampang dipengaruhi untuk memilih mereka

bagi mereka kita adalah objek yang lemah

peraturan hanyalah legalitas akan illegalitas kelakuan mereka

uang kita dihamburkan untuk menyusui mereka dan untuk itu kita memilih mereka

mereka bukan sosialis maupun kapitalis, mereka satanis tanpa hati dan tanpa jiwa

corong iblis yang menyiksa kehidupan kita

biarpun segala kegilaan ini terkuak namun apa daya

mereka, entah dengan cara apa berhasil untuk

menutup rasa solidaritas, peduli, percaya diri, dan kekritisan kita



oh Tuhan
bagaimanakah untuk dapat memahami diriku ini
apakah Kau bersama denganku, maukah tertawa denganku
ku sadar diriku pecundang, mungkin tak pantas untukMU
jiwaku terkunci tak ada yang mampu mendengarkan dan memahamiku
maukah Kau menjadi orang lain yang mau mendengarkan dan memahamiku
Kau berada di atas sana,
aku di bawah sini melihatMu dengan penuh harapan
apakah Kau mau harapanku hanya menjadi harapan kosong belaka
aku lapar akan ketenangan, banyak hal yang tak sesuai dengan hukumMu, namun Kau sahkan,
apakah Kau tidak konsisten
aku haus ya Tuhan, haus akan kedamaian
maaf ya Tuhan karena aku tidak begitu saja percaya akan hal mengenaiMu
aku mungkin terlihat tangguh ya Tuhanku, namun aku begitu rapuh
marilah kita berbincang tentang banyak hal Tuhan, maukah Kau turun dan menerima ajakanku
turunlah ya Rajaku sapalah hambaMu ini janganlah hanya menjadi mitos dalam kitab suci
Aku tak ubahnya diriMU namun aku hanya tidak sesempurna diriMu
yang ada di atas sana

kita semua lemah,

lemah akan materi, kesuksesan, dan kemapanan

kita takut untuk kalah

kita menjadi egois

menghambakan ambisi dan mimpi yang dangkal

kita ganyang semua hal-hal sederhana di dunia ini dan mimpi-mimpi kecil kita

selama hidup kita mencoba menumpuk harta

dan ketika tua kita habiskan uang untuk pengobatan

kita habiskan waktu untuk kesenangan bukan kebahagiaan

tanpa ada kesalahan sama sekali adalah norma hidup kita

kita berusaha hidup dalam kesempurnaan

yang sebenarnya tidak mungkin tercapai

kita takut untuk memulai

kita tidak pernah puas akan apa yang telah tercapai

keyakinan kita hanya sebatas tiket menuju keselamatan

apa yang kita inginkan selama ini tidak pasti

sekarang manusia bukan lagi manusia

hanyalah budak akan ambisinya dan mimpi dangkalnya

sebuah perjalanan tanpa henti, terekam oleh sang langit
bagaimana seorang yang bodoh berusaha untuk mencapai langit
sang langit tertawa melihatnya

sebuah memoar tak berjudul
akan cinta yang dinantikan olehnya
keinginan untuk mencinta pupus oleh rasa takut dan rendah diri

sebuah cerita panjang dari sang langit tentang
dia yang bersandar kepada pikirannya yang menipu


aku berpikir

"siapakah aku ini?"
karena terlalu dalam pertanyaan itu
aku sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa
"buat apa aku berpikir seperti itu?"
"untuk apa berpikir guna dari pemikiran itu?"
dan "kenapa berpikir jadi sangat rumit?"
bukankah sederhana itu lebih baik
sungguh aku tersadar ,"aku bukanlah apa yang

aku inginkan, yang aku pikirkan, dan yang aku akalkan

melainkan jiwaku seutuhnya......"